SUMMARY
Kecuali umat Kristen Unitarian, maka seluruh pengikut Paulus bergenre Trinitarian, apapun denominasi kekristenannya, percaya bahwa Yesus Kristus (pbuh) pernah naik ke sorga seperti yang mereka ikrarkan sendiri dalam kredo atau pengakuan iman kristennya.
Setiap tahun, peristiwa kenaikan Yesus Kristus ke sorga ini diperingati dan dirayakan oleh pengikut Paulus di seluruh dunia. Tapi lucunya, sekitar 23.5 juta pengikut Paulus Indonesia yang sama-sama merayakannya, ternyata tidak percaya diri untuk menamai hari besar mereka ini dengan label "Kenaikan Yesus Kristus" sesuai dengan latar belakang kisah tsb menurut kitab dan iman mereka sendiri, melainkan menggantinya dengan nama "kenaikan Isa Almasih" dengan mencomot nama salahsatu dari 25 nabi Allah dalam iman Islam.
Dan ironisnya hal ini benar-benar melawan keyakinan lk. 260 juta penduduk Indonesia lainnya yang tegas-tegas menolak anggapan bahwa Isa Almasih pernah mati tersalib, apalagi naik ke sorga seperti angan-angan pengikut Paulus!
Untuk diketahui, dalam kitab Kristen, cerita tentang kenaikan Yesus ke sorga ini cuma ditemui dalam injil Markus, injil Lukas, dan Kisah Para Rasul, didukung oleh Paulus dalam suratnya ke jemaat Korintus. Adapun fakta penting dari tulisan mereka seputar kisah ini adalah sbb:
1. Kretiga nama di atas dipastikan tidak pernah bertemu dengan Yesus Kristus (pbuh), apalagi menjadi saksi mata atas peristiwa yang mereka ceritakan dalam tulisan mereka sendiri itu.
2. Dalam injil Markus, diketahui kisah tsb dinarasikan dalam ayat-ayat sisipan yang dilakukan entah oleh siapa dari balik pintu ruang kerja otoritas gereja kristen awal. Teks yang sama tidak pernah ditemui dalam Codex Sinaitikus maupun Codex Vaticanus, naskah-naskah lebih tua yang sekaligus diakui oleh gereja-gereja dunia sebagai alat cross-check untuk memastikan kebenaran -- atau kepalsuan -- naskah-naskah dalam kitab kristen yang diterbitkan setelahnya.
3. Kisah Kenaikan Yesus dalam injil Lukas dan dalam Kisah Para Rasul yang konon katanya sama-sama ditulis oleh Lukas mengillustrasikan kisah yang saling berbeda antara satu sama lain. Dalam injil Lukas disebutkan terjadi pada hari yang sama dengan yang dipercaya sebagai hari kebangkitan Yesus Kristus (pbuh), sementara dalam Kisah Para Rasul terjadi pada hari keempat puluh setelah hari kebangkitan.
4. Kisah Lukas di atas bertambah runyam, karena dalam suratnya kepada jemaat Korintus, Paulus mengisahkan bahwa setelah kebangkitannya, Yesus Kristus menemui keduabelas muridnya. Padahal dalam injil Matius disebutkan bahwa sebelum terjadinya apa yang diduga sebagai peristiwa penyaliban Yesus, Yudas Iskariot, salahsatu murid Yesus Kristus (pbuh)sudah lebih dulu bunuh diri sehingga pada hari kebangkitannya, jumlah murid beliau sesungguhnya hanya tinggal sebelas orang!
5. Patut diduga kuat bahwa dua pengarang injil lainnya, yaitu Matius dan Yohanes mengetahui kebohongan kisah kenaikan Yesus ke sorga -- yang sesungguhnya tidak pernah terjadi -- sehingga kemudian sama-sama memilih untuk tidak sedikitpun menyinggung peristiwa tsb dalam injil mereka. Karenanya, jargon menggelikan gereja yang mengklaim bahwa keempat pengarang injil Kristen dalam penulisan karyanya dibimbing langsung oleh oleh Roh Kudus, terbukti cuma jargon pepesan kosong. Terbukti informasi yang disajkan oleh keempatnya dalam kisah kenaikan Yesus Kristus (pbuh) ke sorga ternyata saling silang tindih!
Dari sedikit fakta yang tersaji dalam kitab Kristen sendiri di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa sesungguhnya Yesus Kristus (pbuh) tidak pernah naik ke sorga! Sehingga wajar saja bila kisah ini pun kemudian patut untuk ditengarai sebagai cerita HOAX!
Dengan demikian, pengakuan iman Kristen Trinitarian yang mereka ikrarkan lewat Kredo Rasuli, atau Kredo Nicea, sesungguhnya cuma bersandar pada hayalan para pengarang dan editor kitab kristen belaka!
CATATAN: