Tomas Terksesima, dan saking takjub, secara naluriah ia berujar, "Oh, My GOD!", persis seperti kebanyakan orang bila mengalami peristiwa menakjubkan serupa tatkala ia membuktikan sendiri bahwa Yesus yang berdiri di hadapannya ternyata bukan Hantu, apalagi Tuhan!

Re-Quote:
TANGGAPAN PERTAMA
Untuk mendapatkan gambaran utuh tentang cerita kita di lapak ini, ada baiknya jika dicermati sebentar argumen yang sama di sini, karena di bawahnya ada percakapan menarik antara dik Sukirman dengan dik Yuhana Al Dimaschi yang menganggap cuma orang indonesia saja yang berseru "OH, MY GOD!" ketika mengalami peristiwa menakjubkan seperti yang dialami oleh Tomas!
- Setelah peristiwa Tomas menyebut kata "OH MY GOD!" di hadapan 10 sahabatnya sesama murid Yesus tsb, apakah kemudian dia, atau salahsatu, atau seluruh murid-murid Yesus menganggap Yesus sebagai "GOD" betulan, untuk selanjutnya menyembah sang guru sebagaimana hari ini kalian menuhankan dan menyembah guru mereka?
- Apakah Yohanes, orang yang namanya dinisbatkan pada injil Yohanes dan menulis secara detail percakapan dalam Yohanes 20: 27-29 tsb adalah saksi mata yang ikut menyaksikan sendiri peristiwa di mana Tomas berkata "OH MY GOD!" tadi?
- Kita sama-sama tau bahwa sampai hari ini autentikasi penulis injil Yohanes yang konon katanya adalah Yohanes putra Zebedeus masih menjadi perdebatan seru di antara para sarjana alkitab di seluruh dunia, dan ironisnya lebih banyak yang meragukannya ketimbang yang mendukung - tapi cuma dengan argumen ngambang - semisal; diperkirakan, diduga, lebih cocok, kemungkinan besar, dll serupa itu, sementara satu-satunya clue yang menyebutkan penulis injil Yohanes adalah murid yang dikasihi Yesus tidak sepenuhnya klop ditujukan untuk Yohanes!
- Alkitab sendiri menyebutkan bahwa murid yang dikasihi Yesus adalah Lazarus, sementara injil apokripa yang disebut-sebut sebagai injil Filipus memberikan informasi yang lebih masuk akal, yakni bahwa yang patut dianggap sebagai murid yang dikasihi oleh Yesus adalah Maria Magdalena, perempuan cantik yang senantiasa berada di samping Yesus dan seringkali dicium oleh Yesus, khususnya di mulut!
Bagaimanapun harus diakui bahwa GM menghargai respons dan sportifitas dik Sukirman untuk menuntaskan argumennya sebelum ini, sehingga sekarang kita punya satu set argumen komplit yang tentunya patut dianggap dan dipercaya sebagai argumen sangat berdasar untuk mematahkan TS-GM di atas.
Baik, kita persingkat saja!
Nah, dari illustrasi logik Yohanes 20:24-28 ini, maka ucapan Yesus dalam Yohanes 20:29 pun tentu saja tidak dapat diartikan lain kecuali sebagai respons langsung atas segala perkataan dan keinginan Tomas seperti tercatat dalam Yohanes 20:25!
Dalam terjemah bebas bahasa kita sehari-hari, kira-kira Yesus menegaskan kepada Tomas begini:
Setelah melihat dengan mata kepala sendiri, sekarang engkau percaya bahwa aku masih hidup, bukan? Makanya engkau harus bersyukur, sebab yang tidak melihatku saja bisa percaya bahwa aku masih hidup, bagaimana mungkin justru engkau, sahabatku sendiri, malah tidak percaya?
Artinya, anggapan sementara orang bahwa mustahil umat Yahudi mengucapkan kata semisal "Ya Allah, Ya, Tuhanku!", atau "Oh, my GOD!" memang ada benarnya. Tapi bukan berarti bahwa mereka tidak dapat mengekspresikan perasaan takjub dan takzim kepada Tuhan dengan menggunakan kata lain yang maksudnya persis sama dengan OMG!
Penelusuran ke dalam Bibel menunjukkan bahwa sekalipun Yesus sudah tidak bersama mereka lagi, hampir 30 tahun lamanya murid-murid beliau tetap melaksanakan perintah sang guru untuk mewartakan injil ke seluruh wilayah permukiman bangsa Israel dengan pesan utama, "shema Yisrael" sebagaimana yang diajarkan oleh Yesus sendiri dan tercatat dalam Markus 12:29:
Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
Perhatikan kalimat "Tuhan Allah Kita" dan kata "esa" dalam seruan Yesus yang juga merupakan seruan yang sama dari murid-murid beliau kepada seluruh bangsa Israel. Kata "kita" dalam kalimat tsb sangat jelas menunjukkan bahwa kedudukan Yesus dan murid-murid beliau, termasuk kedudukan seluruh bangsa Israel yang mereka seru, adalah sama. Yakni sama-sama hamba yang harus mendengarkan - dan tentu saja mematuhi - segala kehendak Allah yang dinyatakan oleh Yesus sebagai "Tuhan Kita Yang Esa", alias sebagai satu-satunya Tuhan bagi seluruh bangsa Israel di mana Yesus sendiri termasuk di dalamnya!
Siapapun yang merasa tidak sependapat dengan seruan tsb boleh mengganti sebutan Allah dalam teks terjemah Indonesia di atas dengan kata atau nama lain yang dianggap lebih benar, namun hal itu sama sekali tidak akan merobah arti dari seruan sekaligus pengakuan Yesus sendiri bahwa beliau bukan Allah, tapi hamba Allah yang diutus untuk menyeru bangsa Israel agar menyembah Allah !
Seluruh murid Yesus yang berjalan berdampingan bersama beliau selama 3,5 tahun tentu mengetahui lebih banyak hal tentang guru mereka dibandingkan dengan kita semua. Itu sebabnya kenapa di dalam injil-injil kanonik tidak pernah kita temukan informasi dari mereka, bahkan sekedar indikasi sekalipun, bahwa ada di antara murid-murid Yesus yang menuhankan dan menyembah sang guru. Sampai semua murid-murid Yesus tutup usia, tidak pernah ditemukan bukti-bukti yang meyakinkan bahwa ada di antara mereka yang menuhankan Yesus seperti halnya umat kristen sekarang ini.
Jadi, cerita pengarang injil Lukas dalam Lukas 24:50-52 yang menyebutkan bahwa, konon katanya, sesaat setelah Yesus terangkat ke sorga semua murid-murid Yesus sujud menyembahnya, sangat diragukan kebenarannya. Sebab seperti pengakuan sang pengarang sendiri dalam Lukas 1:1-4, apa yang dia tulis dalam bukunya itu sepenuhnya berasal dari hasil nguping kanan kiri, alias cuma kabar burung!
Bagaimana mungkin dia dapat mengisahkan secara detil gossip tentang kenaikan Yesus ke sorga, padahal dia sendiri tidak berada di lokasi kejadian sebagai saksi mata peristiwa mahadahsyat tsb?
Keterangan para Bapa Gereja awal yang menyatakan bahwa semua tulisan pengarang Bible - termasuk pengarang injil-injil kanonik - diilhami oleh Roh Kudus juga sama tertolaknya; sebab di dalam Bible sendiri tidak pernah ditemui keterangan yang sama, baik yang dinyatakan oleh para pengarang dimaksud, apalagi pernyataan dari Roh Kudus yang dicatat oleh para pengarang Bible!
BANTAHAN KEEMPAT
Tentang siapa sebenarnya pengarang injil Yohanes, khususnya yang berkisah dalam Yohanes 20 di atas, sama-sama kita ketahui sangat sulit untuk dipastikan, bukan hanya sebelum masa Iranaeus (150M) saja, tapi bahkan sampai sekarang, karena terbukti bahwa sampai hari ini pun para sarjana alkitab di seluruh dunia masih saling silang pendapat tentangnya!
Dalam konteks ucapan Tomas pada Yohanes 20:28 yang oleh umat Kristen dijadikan sebagai salahsatu dalil pembenar ketuhanan Yesus, nyatanya autentisitas sang pengarang ini meninggalkan beberapa pertanyaan serius yang sangat prinsipil dan berakhir di jalan buntu.
Tidak ada otoritas gereja manapun yang dapat membuktikan secara pasti bahwa sang pengarang berada di tempat kejadian dan merupakan salahsatu saksi mata peristiwa dramatis pertemuan antara Tomas dan Yesus seperti yang diceritakannya sendiri itu. Hal ini, sekali lagi, membawa kita kembali ke pernyataan pengarang injil Lukas dalam Lukas 1:1-4, bahwa apa yang kita baca dalam Yohanes 20: 24-29 sebenarnya hanyalah cerita berdasarkan kabar burung, atau lebih buruk lagi; cuma hasil imajinasi sang pengarang saja!
Hal luar biasa aneh yang sama tidak terjawabnya adalah, jika dia dapat bertutur secara detail tentang Yesus setelah "bangkit dari antara orang mati", berbincang dengan Maria Magdalena, bertemu dengan murid-muridnya dll, kenapa pengarang ini tidak melanjutkan ceritanya sampai ke peristiwa kenaikan Yesus ke sorga seperti yang dikisahkan secara sangat ceroboh oleh Paulus dan pengarang injil Markus maupun pengarang injil Lukas?
Jawaban logiknya adalah karena peristiwa kenaikan Yesus ke sorga versi Paulus, Markus, dan Lukas itu memang tidak pernah terjadi!
Bukan hanya itu, Yesus yang dipercaya oleh umumnya umat kristen pernah mati di tiang salib dan bangkit dari kematian juga tidak pernah terjadi!
Silahkan dicermati lagi semua links yang GM tautkan dalam cerita kita di atas. Bila dirasa masih ada yang perlu diperdebatkan lebih jauh, monggo dilanjut lewat pilihan kolom komentar yang disediakan oleh facebook atau oleh blogger di bawah ini.
Demikian.
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!
[GM | Menyibak Tabir Di Balik Doktrin Kristen]