😠Kalau dipikir-pikir, sebetulnya kasihan juga ya?
CATATAN:3 urutan teratas dari 13 Pengakuan Iman, atau Rukun Iman umat Yahudi yang dimaksud adalah sbb:
- Aku percaya dengan segenap iman bahwa Sang Khalik, terpujilah Nama-Nya, adalah Khalik dan Pandu sekalian makhluk; Ia jua yang sudah, kini, dan kelak mencipta segala-galanya.
- Aku percaya dengan segenap iman bahwa Sang Khalik, terpujilah Nama-Nya, adalah Yang Maha Esa, dan tiada keesaan serupa keesaan-Nya; Ia jua yang sudah, kini, dan kelak kita pertuhan.
- Aku percaya dengan segenap iman bahwa Sang Khalik, terpujilah Nama-Nya, tidak berjasad, lepas dari segala sifat kebendaan, dan mustahil dibandingkan dengan apa pun jua.
- Regod Orsa berinisiatif, atau lebih tepatnya, nekad; menggunakan kitab Suci Umat Yahudi yang di dalam sisipan alkitab Kristen sudah dianggap kitab rongsokan sehingga dinamai Perjanjian Lama sebagai pijakan argumen untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan - Note: KESALAHAN MENDASAR!
- Argumen yang coba dibangun oleh Regod Orsa dalam prolognya di mana dia berusaha memposisikan Roh Allah sebagai Allah berdasarkan pada keterangan Perjanjian Lama (menurut kitab Kejadian 1:2), langsung berantakan ketika kata "Roh" pada kalimat "Roh Allah" diganti oleh om Gus dengan analogi "Sendal Jepit" yang praktis menunjukkan dengan jelas bahwa baik "Roh" maupun "Sendal Jepit" yang disandingkan dengan nama Allah dalam ayat dimaksud sudah pasti bukan Allah! Namun tampaknya akal Regod Orsa gagal mencerna makna literal ini, terbukti dari tanggapannya bahwa terserah mau diganti dengan apapun, pokoknya "sendal jepit Allah" adalah Allah. Titik! - Note: MIRIS!
- Melawan upayanya sendiri pada kesimpulan 2, masih dalam rangka membangun argumen untuk membuktikan ketuhanan Yesus, Regod Orsa coba mengutip ayat-ayat kitab Keluaran 31 Perjanjian Lama. Jika sebelumnya ia ingin pengakuan bahwa Roh Allah adalah Allah, atau satu entitas yang sama, kini ia coba memisahkan Roh Allah dan Allah sebagai dua entitas yang berbeda. Bahkan di taraf ini ia sudah tidak sabar untuk buru-buru mengaitkan kata "firman" di antara Allah dan Roh Allah dalam upayanya menjustifikasi doktrin Trinitas yang diimaninya. Tapi usahanya ini gagal karena om Gus membuktikan bahwa menurut kitab Perjanjian Lama, Allah adalah satu-satunya Tuhan, atau Tuhan yang benar adalah Allah tanpa pemisahan unsur apapaun dari-Nya, termasuk tentunya yang disebut-sebut sebagai Roh Allah. Buktinya, kitab Perjanjian Lama tidak pernah memisahkan pengertian Allah dan Tuhan yang selalu disebutkan bergandengan seperti "Allah, Tuhanmu", atau "Tuhan, Allahmu" yang dengan jelas menunjukkan bahwa dua sebutan ini tetap merujuk pada satu entitas tunggal yang sama. - Note: GAGAL PAHAM
- Disebut oleh om Gus bahwa Allah yang diimani oleh umat Yahudi tidak sama dengan apapun juga, apalagi dengan ciptaan-Nya sendiri. Tapi Regod Orsa tidak mau menerima ini dengan dalih bahwa tidak ada nabi yang pernah menjelaskannya demikian. Om Gus menyarankan agar ia memeriksa sendiri 13 Rukun Iman Yahudi dan menunjukkan 3 pengakuan iman di urutan teratas saja, yang terbukti dengan amat jelas menyiratkan bahwa benar "Sang Khalik" umat Yahudi memang tidak sama dengan apapun juga. Mungkin karena baru pertama kali mengetahui hal ini, di tengah keterkejutannya Regod Osra coba mendesak om Gus dengan pertanyaan-pertanyaan seputar 3 pengakuan iman umat Yahudi tsb dengan harapan mendapat persetujuan bahwa Roh Allah bukan sekutu Allah. Tapi sayangnya tidak dtanggapi. Ini mudah dimengerti, karena pertanyaan-pertanyaan tsb memang tidak perlu dijawab. Jika Regod Orsa mengerti makna pengakuan iman Yahudi ke-3 yang menyebutkan bahwa "mustahil sang Khalik dibandingkan dengan apapun jua" sebenarnya tidak perlu lagi dia bertanya apapun tentang itu. Tapi karena dalam benak Regod Orsa yang mengimani ajaran Trinitas warisan hamba-hamba Paulus, ada dua definisi kontradiktif saling-silang-tindih tentang Allah yang diimaninya, yaitu pertama, Allah adalah Roh, sedangkan yang kedua, Roh Allah dan Allah adalah dua entitas yang berdiri sendiri-sendiri, maka walau yang diyakininya itu sebenarnya sangat absurd, tapi ia masih berharap imannya, dengan satu atau lain alasan, tetap sejalan dan pararel dengan iman umat Yahudi. Padahal ketika ia berbicara tentang Roh dan Allah saja, semua argumennya yang coba menafikan ketiga pengakuan iman Yahudi yang dihadirkan oleh om Gus praktis gugur, sebab figur Allah yang ada di benaknya itu sama sekali berbeda dengan Allah yang diimani oleh umat Yahudi. Allah yang diimani oleh Regod Orsa pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan berbagai jenis makhluk bernyawa ciptaan Allah (baca: hidup karena Roh, memiliki keturunan, mati dlsb) yang dalam konteks ini, menurut iman Yahudi sangat tidak pantas untuk dibandingkan, apalagi sampai disamakan dengan Allah semua nabi yang menjadi sesembahan mereka! - Note: GAGAL PAHAM TAPI NGAREP BANGET!
- H2H diakhiri oleh om Gus selain karena adzan subuh sudah berkumandang, aku menduga kuat karena lawan Regod Orsa ini melihat sama jelasnya dengan pemirsa bahwa dolah-dalih mereka akan berujung pada debat kusir meributkan pepesan kosong. Sebab di samping Regod Orsa sudah gagal total bahkan sejak mulai mengelar prolognya yang tanpa ragu menyamakan "sendal jepit" dengan Allah, juga karena metode ngeyel yang disitir oleh om Amir Al-Qodry dengan sebutan "modal urat leher dan congor" yang dipraktekkannya mustahil akan menolongnya sampai pada pembuktian tak terbantah bahwa Yesus adalah tuhan! - Note: GAGAL SEBELUM MULAI!
- Dalam interaksi di atas, om Gus sama sekali tidak terkesan sedang memperdebatkan sesuatu, tapi lebih mirip dengan mengajari lawan bicaranya agar kritis dan alert untuk segera melakukan quick cross-check terhadap isu-isu yang dilontarkannya, persis seperti jika ia sedang mengajar di depan kelas.
- Regod Orsa yang terperangkap dalam paradigma sempit bahwa debat adalah tentang kalah-menang, pasti merasa sangat frustrasi karena terlepas seberapa banyakpun ungkapan-ungkapan curhatnya untuk menutupi ini, nyatanya tidak dapat merobah fakta bahwa ia demikian mudah dipecundangi hanya dengan beberapa pertanyaan konformasi tentang argumen yang diusungnya sendiri. Karena itu, dengan sendirinya ia luput memperhatikan, apalagi dengan jiwa besar menarik pelajaran berharga dari apa yang dia pikir sebagai H2H di atas.
Jika ada yang tidak setuju dengan kesimpulan di atas, silahkan sampaikan keberatan dan alasannya supaya bisa sama-sama kita koreksi jika memang dianggap salah.